Friday 10 May 2013

Resensi Novel Ilmu Budaya Dasar


Judul : 100 jam

   Ukuran: 13.5 x 20 cm
   Tebal: 232 halaman
   Terbit: September 2007
Penulis : Andryan Suhardi, Amalia Suryani


Sinopsis:

Banyak orang yang bilang bahwa lahir pada tanggal 29 Februari adalah kutukan karena berulang tahun lebih sedikit dari pada orang lain,tapi itu tidak berlaku buat Jasmine. Tanggal 29 februari disetiap tahun. Jasmine selalu mencantumkan tanggal kelahirannya itu dengan mencoret tanggal diawal Maret  dan menggantinya dengan menulis sendiri tanggal 29 Februari.
Jasmine tinggal di Panti Kasih Putih karena dulu ia ketika baru lahir di tinggal oleh sang ibu di Stasiun Senen dan ditemukan oleh Bu Meynar sang pemilik Panti Kasih Putih lalu dibawa pulang olehnya. Jasmine hafal bahwa namanya masuk didalam daftar anak bandel di panti. Benar saja,karena setiap ada kegaduhan dipanti selalu disebabkan oleh Jasmine.
35 hari lagi Jasmine akan berulang tahun yang ke tujuh belas.dan Jasmine ingin sekali mencari pekerjaan untuk dirinya. Sepulang dari sekolah,ia langsung mencari sebuah pekerjaan di pusat perbelanjaan di Jakarta. Tetapi setelah mencari kemana mana hasilnya NIHIL! Ketika sepulang dari mencari pekerjaan, hujan deras mengguyur ibukota.  Tiba-tiba ide muncul di otak Jasmine ketika melihat ojek payung. Jasmine pun berencana untuk mengojek payung esok harinya. Akibat pekerjaannya itu,Jasmine jadi pulang malam dan membuat Bunda Meynar  marah. Dan akhirnya Bunda menghukum Jasmine untuk menjadi guru di kolong selama 100 jam. Karena tidak bisa mengelak,Jasmine pun menuruti hukuman dari Bunda.
Jasmine tidak pernah menyangka bahwa ia menjadi guru akan mempunyai teman-teman yang tidak ia sangka. Terutama seorang gadis cilik bernama Lili. Gadis kecil yang imut,pintar,setia kawan dengan sahabatnya Nurul. Dan mungkin Jasmine akan menikmati hari harinya yang menyenangkan menjadi guru sekolah kolong.
Akhirnya aktivitas Jasmine sebagai guru sekolah kolong sampai juga ke telinga Diamantya Safitri,teman sekelasmya yang selalu mengejek dan menganggap Jasmine sebagai saingannya di kelas. Tya pun mengadu anak asuhan di les privatnya dengan anak kolong yang di ajarin Jasmine. Jasmine pun dengan mantap menyetujui karena ia tidak rela murid-muridnya di hina olwh Tya. Jasmine akhirnya memilih desi,murid baru di sekolahnya. Dia sangatlah pintar tetapi sayangnya ia harus putus sekolah karena bapaknya di penjara karena kasus korupsi.
Di sela-sela aktivitasnya menjadi guru sekolah kolong,kasih sayang tumbuh antara Arya,salah satu guru di sekolah kolong. Begitu juga Bagas,murid sekolah kolong dan Jasmine. Tapi Bagas merasa jasmine lebih menyukai Arya,cowok yang dari segala segi lebih baik darinya yang hanya seorang pengamen.
Saatnya semakin dekat, Ulang tahun Jasmine,kompetisdinya dengan Tya,dan masa hukumannya. Sebelum semuaberakhir,Jasmine mengajak Arya yang tiidak mengetahui apapun ke puncak monas untuk melepaskan balon-balon yang berisi semua mimpi Jasmine.
Ketakutan Jasmine selama ini akhirnya terjadi, Petugas Tramtib menghampiri ia dan Arya. Petugas itu memberi tahukan bahwa wilayah sekolah kolong harus di tertibkan. Pernyataan itu membuat air mata Jasmine menetes, teringat akan segala kenangannya di sekolah kolong itu. Ia tak sanggup kalau sekolah kolong ini harus di tertibkan.
Hari kompetisi tiba! Hasil akhir skor sama. Ini membuat Jasmine bersorak gembira. Tya sekarang mulai merasakan kehangatan sekolah kolong pada saat itu. Ia merasa belum pernah merasakan kasih sayang yang teramat dalam. Dan sebelum babak penentuan dimulai, Tya meminta Novi anak didiknya untuk mengalah agar sekolah kolong ini mendapatkan sumbangan buku pelajaran, walau dengan berat hati Novi pun menurutinya dan membiarkannya.                                                                
Tanggal 29 Februari yang telah dibuatnya di kalender pun tiba. Semua anak panti Kaih Putih sibuk menyiapkan persiapan pesta Ulang Tahun Jasmine yang ke-17, semuanya akan hadir, anak-anak panti, anak-anak sekolah kolong dan juga... Arya. Om Gun memberikan hadiah ulang tahun yang tak di duga oleh Jasmine. Kuliah di Malaysia dan bekerja di toko Om Gun yang berada di sana. Hadiah yang paling menakjubkan bagi Jasmine.
Tidak kalah dengan yang lain, Bagas menyiapkan hadiah sebuah sepasang sepatu dan sebuah lagu yang ia ciptakan untuk Jasmine. Tapi ketika ia akan berangkat menemui Dul untuk berangkat bersama, tiba-tiba ada masalah menghampirinya, mau tak mau Bagas harus mengatasinya sebelum ia pergi ke pesta ulang tahun Jasmine, cewek yang sangat ia sayangi.
Sudah lima bulan Jasmine tinggal di Kualalumpur, Malaysia. Tapi ia merasakan kangen yang amat luar biasa terhadap semuar orang yang ada di Jakarta. Akhirnya ia memutuskan untuk kembalike Jakarta dan kuliah di UI, dan kini Jasmine bekerja di sebuah gerai makanan cepat saji di Pasaraya Grande Blok M dan masih tinggal di Panti, ia berniat untuk ngekos di depok jika ia sudah merasa mapan.
Semua orang yang di sayangi oleh Jasmine kini menemukan impian mereka masing-masing. Arya kini bekerja di kantor konsultan dan tidak aktif lagi mengurus sekolah kolong. Bunda yang akhirnyamenikah dengan Om Gun. Bagas yang kini sukses dengan Band barunya di Bali dan cukup terkenal. Dul yang mulai memperbaiki dirinya dengan mencari pekerjaan yang halal yaitu kenek metromini. Tya yang akhirnya menuruti kemauan mamanya untuk sekolah dikedokteran, walau ia merasa iri dengan kebebasan yang dimiliki Jasmine. Lili dan Nurul yang kini berdamai dengan Bejo Ingus dan tetap bersekolah di sekolah kolong yang kini bernama Sekolah Harapan Bangsa. Dan Febri yang menjadi tenaga sukarelawan di Sekolah Harapan Bangsadan bertekad akan mencari orangtua kandungnya suatu hari nanti.


Ghassani Hashifah
1KA38
13112130

referensi : 

http://finapinpinpina.blogspot.com/2011/12/sinopsis-novel-100-jam.html


No comments:

Post a Comment

Pages - Menu