Sunday 2 November 2014

PARAGRAF

Pengertian Paragraf
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan. terdapat paragraf induktif dan deduktif.
Jenis-jenis Paragraf
·        Paragraf Narasi
Paragraf Narasi ialah jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri atas narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita adalah paragraf yang pola pengembangannya dimulai dari urutan tindakan atau perbuatan yang menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Dalam paragraf narasi terdapat alur cerita, tikoh, setting dan konflik, paragraf narasi juga tidak memiliki kalimat utama.
Paragraf narasi juga dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu:
1.      Narasi Ekspositoris ialah jenis narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat.
2.      Narasi Sugestif ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat dilihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel. Narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal atau imajinasi karena sasaran yang ingin dicapai yaitu kesan terhadap peristiwa.

·        Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi ialah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Artinya penulis ingin membuat pembaca melihat, mendengar maupun merasakan apa yang sedang mereka baca dari paragraf tersebut.
Ciri-ciri paragraf deskriptif ialah:
1.      Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.
2.      Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
3.      Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.
4.      Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.
Didalam paragraf deskriptif terdapat pola pengembangan paragraf, yaitu:
o   Pola Spasial
o   Pola Sudut Pandang
Pola sudut pandang adalah pola pengembangan yang berdasarkan pada posisi penulis saat menggambarkan suatu objek. Pola sudut pandang terbagi lagi menjadi 2 pola yaitu:
1.      Pola Subjektif ialah pola yang menggambarkan objek sesuai penafsiran dengan disertai kesan atau opini dari penulis.
2.      Pola Objektif ialah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara menggambarkan objek secara apa adanya tanpa disertai opini penulis.

·        Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Untuk memahaminya pun pembaca perlu melakukan proses berpikir dan melibatkan pengetahuan.
Ciri-ciri paragraf eksposisi:
1.      Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu tindakan.
2.      Gaya penulisannya bersifat informatif.
3.      Menginformasikan/menceritakan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra.
4.      Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.
Paragraf eksposisi terbagi dalam beberapa jenis yaitu:
§  Eksposisi Definisi, batasan pengertian topik dengan menfokuskan pada karakteristik topik itu sendiri.
§  Eksposisi Klasifikasi ialak paragraf yang membagi sesuatu dan mengelompokkannya ke dalam kategori-kategori.
§  Eksposisi Proses, paragraf jenis ini sering ditemukan pada buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu.
§  Eksposisi Ilustrasi (contoh), pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung "seperti" dan "bagaikan."
§  Eksposisi Pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Frase penghubung yang digunakan adalah "akan tetapi", "meskipun begitu", "sebaliknya".
§  Eksposisi Berita ialah paragraf yang berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar
§  Eksposisi Perbandingan, dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.
§  Eksposisi Analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing subbagian dikembangkan secara berurutan.

·        Paragraf Argumentasi
Paragraf Agumentasi ialah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Ciri-ciri paragraf argumentasi, yaitu:
1.      Menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin.
2.      Memerlukan fakta untuk membuktikan pendapatnya biasanya beruapa gambar/grafik, dll.
3.      Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian.
4.      Penutup berisi kesimpulan.
Jenis-jenis paragraf argumentasi:
§  Pola Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya.
§  Pola Generalisasi (pola umum) adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
§  Pola Hubungan Sebab Akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
·        Paragraf Persuasi
Paragraf Persuasi ialah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Ciri-ciri paragraf persuasi, yaitu:
1.      Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2.      Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
3.      Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
4.      Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
5.      Persuasi memerlukan fakta dan data.

contoh :
Tepat pukul 11.00 WIB pekan lalu, aku barupulang dari kuliah. Seperti biasanya aku pulang kerumah naik ojek yang beraa didepan kampusku. Kebetulan saat itu matahari sangat terik-teriknya sehingga hawa panas menyelimuti tubuhku dan lagi ditambah rasa lapar yang sejak tadi menghantuiku, membuat suasana saat itu tak mengenakkan untukku.
Diperjalanan menuju kerumah terselip kejadian lucu, ternyata ojek yang aku naiki salah jalan. Tadinya aku sempat kesal namun setelah ia berbicara untuk menanyakan jalan yang benar, ia menggunakan logat bahasa jawa yang tak ku mengerti. Tanpa sengaja aku tertawa kecil. Namun aku nalar saja maksudnya adalah menanyakan jalan yang benar. Kejadian tersebut cukup membuat ku geli disaat terik matahari yang kian menusuk tubuhku.
Sesampainya dirumah kesialan kembali menerpaku. Ternyata rumahku masih terkunci, tak seorangpun yang berada didalam rumah dan kebetulan saat itu aku tidak membawa kunci cadangan. Kembali aku merasa sangat kesal saat itu. Akhirnya aku menunggu untuk beberapa menit sampai orang tua ku kembali. 10 menit pertama telah berlalu, aku masih duduk di kursi teras depan rumahku. 10 menit berikutnya pun telah berjalan tanpa kusadari, lagi-lagi tak kujumpai orang rua ku kembali.
Setelah hamper 40 menit aku menunggu dengan rasa bosan. Terbesit sekilas dalam pikiranku untuk menghubungi orang tua ku. Akhirnya aku menghubungi orang tua ku. Aku heran mengapa hal ini tak terpikirkan olehku sejak tadi, mungkin karena terlalu emosi sehingga hal sekecil itu tak lagi terpikirkanolehku.

sumber :
http://rockywinata.wordpress.com/2013/05/12/contoh-karangan-lengkap-deskripsi-narasi-eksposisi-argumentasi-dan-persuasi-paling-bagus-menarik-terbaru/

Ghassani Hashifah M
13112130
3KA37

Sunday 5 October 2014

Usaha Manis CheeseStick di Hari Lebaran

Jika sudah memasuki H-7 Hari Raya Ied Fitri,pasti usaha kue kering sedang melesat penjualannya. Ketika melihat aneka kue kering yang cantik nan menarik,terkadang saya merasa bosan dengan kue kering yang itu-itu aja a.k.a nastar,putri salju,kastangel dll. Walaupun sudah di hias semenarik mungkin atau sedang trendnya “mash-up” tetap aja bikin saya sudah bosan. Tetapi ketika ibu saya menunjukan buku resepnya ketika ia masih mahasiswi,saya tertarik dengan 1 menu yng bernama CheeseStick.

CheeseStick ini merupakan pastry yang diolah dengan bahan utama tentu saja keju,dan diolah dengan cara di goreng. Setelah saya coba-coba resep cheesestick ini,ternyata mendapat respon positif dari keluarga. Alhasil tiap hari raya Ied Fitri,saya selalu membuat kudapan ringan ini. Ternyata tidak hanya dikeluarga,ketika keluarga besar seperti om tante datang erumah,mereka mencicipi cheesestick ini dan sangat menyukainya. Mereka menyarankan saya untuk membuka usaha ini. Setelah saya fikirkan,tidak ada salahnya mencoba usaha ini.


Untuk modal awal saya mengeluarkan Rp. 300.000 untuk membeli bahan yakni tepun terigu,tepung kanji,keju,telur mentega dan penyedap rasa. Dengan uang Rp.300.000 saya dapat membuat 2,5kg cheesestick. Dalam 1 kemasan,saya menakar 250gr per bungkus dengan kisaran harga Rp. 25.000 perbungkusnya. Awalanya saya hanya menjual ke tetangga rumah dan teman-teman satu kuliah. Lalu ketika mendapat respon positif dari semua pembeli,mereka memesan kembali. Dan akhirnya saya memperluas penjualan saya. Seperti saya mempromosikan melalui sosial media seperti Facebook,Twitter,Instagram dll. Setelah beberapa bulan,Alhamdulillah usaha saya berkembang pesat. Hingga saat ini saya masih mendapatkan order-order perharinya.

Untuk omzet,perbulannya saya bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp.11.000.000 . dan setelah mendapkan saran-saran dari konsumen,saya mulai menjual berbagai varian rasa untuk cheesestick ini. Mulai dr rasa barbeque,ayam,asin dan original. Dan untuk kualitasnya,kami sangat menjamin karena untuk packaging kami menggunakan plastik yang tebal dan kemudian kami bungkus dengan kardus. Jika terjadi kerusakan pada produk,mungkin terjadi di saat pengiriman.

Sekian kisah usaha saya,semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi.


sumber gambar: http://tipstrikmasakan.blogspot.com/2013/05/cara-membuat-cheese-stick.html

ghassani hashifah m
13112130
3KA37

Sunday 4 May 2014

Konsep Dasar Pemrograman Pascal

1.1 Perkembangan Pascal
Pascal adalah bahasa tingkat tinggi yang orientasinya pada segala tujuan, dirancang oleh Prof. Niklaus Wirth dari Technical University di Zurich, Switzerland. Nama pascal diambil sebagai penghargaan terhadap Blaise Pascal, ahli matematik dan philosophi terkenal abad 17 dari Perancis.

1.2 Struktur Program Pascal
Struktur dari suatu program pascal terdiri dari sebuah judul program dan suatu blok program atau badan program. Blok program dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu : bagian deklarasi dan bagian pernyataan. Secara ringkas, struktur suatu program pascal dapat terdiri dari :
1. Judul program
2. Blok program
a. Bagian deklarasi
- deklarasi label
- deklarasi konstanta
- deklarasi tipe
- deklarasi variable
- deklarasi prosedur
- deklarasi fungsi
b. Bagian pernyataan
Program pascal yang paling sederhana adalah program yang hanya terdiri dari sebuah bagian pernyataan saja.
Begin
End.
Bentuk umum dari bagian pernyataan adalah :
Begin
Statement;
End .

Contoh :
Begin
Writeln ( ‘Saya pascal’ );
Writeln ( ‘--------------‘ )
End .
Outputnya : Saya pascal
---------------
Program pascal tidak mengenal aturan penulisan di kolom tertentu, jadi boleh ditulis mulai kolom berapapun. Penulisan statement-statement pada contoh program yang menjorok masuk beberapa kolom tidak mempunyai pengaruh diproses, hanya dimaksudkan supaya mempermudah pembacaan program, sehingga akan lebih terlihat bagian-bagiannya, dan baik untuk dokumentasi.
Judul program sifatnya optional dan tidak signifikan didalam program. Jika ditulis dapat digunakan untuk memberi nama program dan daftar dari parameter tentang komunikasi program dengan lingkungannya yang sifatnya sebagai dokumentasi saja. Judul program bila ditulis harus terletak pada awal dari program dan diakhiri dengan titik koma.
Contoh :
Program contoh ;
Begin
Writeln ( ‘Gunadarma’ );
Writeln( ‘---------------‘ );
End .

1.3 Deklarasi
Bagian deklarasi digunakan bila didalam program menggunakan pengenal (identifier) yang dapat berupa label, konstanta, tipe, variable, prosedur dan fungsi.
1.3.1 Deklarasi Konstanta
Definisi konstanta diawali dengan kata cadangan Const diikuti oleh kumpulan identifier yang diberi suatu nilai konstanta. Data konstanta nilainya sudah ditentukan dan pasti, tidak dapat dirubah didalam program.

Contoh :
Program contoh_konstanta;
Const
Potongan = 0.2 ;
Gaji = 25000 ;
Namaperusahaan = ‘PT ABC’ ;
Begin
Writeln ( ‘Potongan =’, Potongan ) ;
Writeln ( ‘Gaji =’, Gaji ) ;
Writeln ( ‘Nama =’, Namaperusahaan) ;
End .
1.3.2 Deklarasi Variabel
Variabel adalah identifier yang berisi data yang dapat diubah-ubah nilainya didalam program. Menggunakan kata cadangan Var sebagai judul didalam bagian deklarasi variable dan diikuti oleh satu atau lebih identifier yang dipisahkan koma, diikuti dengan titik dua dan tipe dari datanya diakhiri dengan titik koma.

Contoh :
Var
Total, Gaji, Tunjangan : real ;
Jumlahanak : integer ;
Keterangan : string [25] ;
Begin
Gaji : = 500000 ;
Jumlahanak : = 3 ;
Tunjangan : = 0.25 * Gaji + Jumlahanak * 30000 ;
Total : = Gaji + Tunjangan ;
Keterangan : = ‘Karyawan Teladan’ ;
Writeln ( ‘ Gaji bulanan = Rp. ‘ , Gaji ) ;
Writeln ( ‘ Tunjangan = Rp. ‘ , Tunjangan ) ;
Writeln ( ‘ Total gaji = Rp. ‘ , Total ) ;
Writeln ( ‘ Keterangan = Rp. ‘ , Keterangan ) ;
End .

1.3.3 Deklarasi Tipe
Pascal menyediakan beberapa macam tipe data, yaitu :
1. tipe data sederhana, terdiri dari :
a. tipe data standar : integer, real, char, string, Boolean.
b. Tipe data didefinisikan pemakai : enumerated atau scalar, subrange
2. Tipe data terstruktur : array, record, file, set
3. Tipe data penunjuk
Contoh :
Type
Pecahan = real ;
Bulat = integer ;
Huruf = string [25] ;
Begin
……..
……..
……..
End .

1.3.4 Deklarasi Label
Jika program menggunakan statement Goto untuk meloncat ke suatu statement yang tertentu, maka dibutuhkan suatu label pada statement yang dituju dan label tersebut harus di deklarasikan terlebih dahulu pada bagian deklarasi. Menggunakan kata cadangan Label diikuti oleh kumpulan identifier label dengan dipisahkan oleh koma dan diakhiri dengan titik koma.
Contoh :
Label
Output : Bahasa
Pascal
100, selesai ;
Begin
Writeln ( ‘Bahasa’ ) ;
Goto 100 ;
Writeln ( ‘Cobol’ ) ;
100 :
Writeln ( ‘Pascal’ ) ;
Goto selesai ;
Writeln ( ‘Fortran’ ) ;
Selesai :
End .

1.3.5 Deklarasi Prosedur
Prosedur merupakan bagian yang terpisah dari program dan dapat diaktifkan dimanapun didalam program. Prosedur dibuat sendiri bilamana program akan dibagi-bagi menjadi beberapa blok-blok modul. Prosedur dibuat didalam program dengan cara mendeklarasikannya dibagian deklarasi prosedur. Menggunakan kata cadangan Procedure.
Contoh :
Procedure tambah ( x, y : integer ; var hasil : integer ) ;
Begin
Hasil : = x + y ;
End ;
Output :
2 + 3 = 5
{program utama}
var
z : integer ;
Begin
Tambah ( 2, 3, z ) ;
Writeln ( ‘ 2 + 3 = ‘, z );
End .

1.3.6 Deklarasi Fungsi
Fungsi juga merupakan bagian program yang terpisah mirip dengan prosedur, tetapi ada beberapa perbedaannya. Kata cadangan yang digunakan Function.
Contoh :
Function Tambah ( x, y : integer ) : integer ;
Begin
Tambah : = x + y ;
End ;
{program utama}
Begin
Writeln ( ‘ 2 + 3 = ‘ , Tambah ( 2, 3)) ;
End .

1.4 Unit
Suatu unit adalah kumpulan dari konstanta, tipe-tipe data, variable, prosedur dan fungsi-fungsi. Tiap-tiap unit tampak seperti suatu program Pascal yang terpisah. Unit standar sudah merupakan kode mesin (sudah dikompilasi), bukan kode sumber Pascal lagi dan sudah diletakkan di memori pada waktu menggunakan pascal. Untuk menggunakan suatu unit, harus diletakkan suatu anak kalimat Uses diawal blok program, diikuti oleh daftar nama unit yang digunakan.

1.4.1 Unit System
Sebenarnya adalah pustaka dari runtime Turbo Pascal yang mendukung semua proses yang dibutuhkan pada waktu runtime. Unit system berisi semua prosedur dan fungsi standar turbo pascal. Unit system ini akan secara otomatis digunakan didalam program, sehingga boleh tidak disebutkan didalam anak kalimat Uses.

1.4.2 Unit Crt
Digunakan untuk memanipulasi layer teks ( windowing, peletakkan cursor dilayar, color untuk teks, kode extanded keyboard dan lainnya). Unit standar crt hanya dapat digunakan oleh program yang digunakan dikomputer IBM PC, IBM AT, IBM PS/2 atau yang kompatibel dengannya.
Contoh :
Uses crt ;
Begin
Clrscr ;
Writeln ( ‘Hallo’ ) ;
Writeln ( ‘-------‘ ) ;
End .

1.4.3 Unit Printer
Merupakan unit yang sangat kecil dirancang untuk penggunaan printer didalam program.
Contoh :
Uses printer ;
Begin
Writeln ( Lst, ‘Hallo’ ) ;
Writeln ( Lst, ‘-------‘ ) ;
End .

1.4.4 Unit Dos
Digunakan bila akan menggunakan prosedur-prosedur dan fungsi-fungsi standar yang berhubungan dengan DOS call, semacam DetTime, SetTime, DiskSize, DiskFree dan lainnya.
Contoh :
Uses Dos ;
Begin
Writeln ( DiskFree(0), ‘ byte sisa isi disk ‘ ) ;
End .

1.4.5 Unit Graph
menyediakan suatu kumpulan rutin grafik yang canggih, sehingga dapat memanfaatkannya untuk keperluan-keperluan pembuatan grafik.
contoh :
Uses graph ;
Var
DriveGrafik, ModeGrafik : integer ;
I, x, y : integer ;
Begin
DriveGrafik : = detect ;
…….
…….
End .

Nama : Ghassani Hashifah M
NPM  : 13112130
Kelas : 2KA37

Bekerja Sama Dalam Team/Kelompok (Teori Organisasi Umum)

BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK KELOMPOK
kelompok merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkan kolektiva merupakan orang yang mempunyai rasa solidaritas karena berbagai niai bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban moral untuk menjalankan harapan peran.
KARAKTERISTIK KELOMPOK
Ada dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok, yaitu norma dan peran. Yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah tentang norma. Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya.
B. TAHAPAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.
Tahap 1 - Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.
Tahap 2 - Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.
Tahap 3 - Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap 4 - Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.
C.  KEKUATAN TEAM WORK
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencpai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu.

BAB II
ISI

Bekerja dalam suatu tim itu memiliki beberapa keuntungan, antara lain pekerjaan cepat selesai, pekerjaan yang berat menjadi ringan karena dikerjakan bersama-sama. Akan tetapi, bagi yang baru merasakan bekerja dalam suatu tim pasti akan merasakan banyak kekurangan dan menganggap bekerja sendiri itu lebih baik daripada bekerja dalam suatu tim.
Pikiran tersebut timbul dikarenakan di dalam suatu kelompok akan sering terjadi perbedaan pendapat, kemudian muncul keegoisan. Selanjutnya emosi ikut turut campur. Akhirnya otak tidak dapat berpikir dengan tenang. Sehingga jalan tengah sulit ditemukan, pada akhirnya berdampak pada waktu penyelesaian pekerjaan kelompok yang melebihi waktu yang telah di targetkan. Ketika terjadi seperti ini maka, orang yang baru bekerja dalam suatu tim akan beranggapan bahwa bekerja sendiri itu lebih cepat selesai daripada kerja dalam tim karena semua pekerjaan yang dilaksanakan itu sesuai dengan keinginan dan pikiran kita sendiri tanpa harus menyatukan beberapa pikiran yang lain.

Tak bisa kita pungkiri bahwa ketika dalam teamwork akan terjadi perbedaan pendapat dan pemilihan jalan tengah akan sering dipakai. Tapi dalam teamwork pelatihan emosional lebih banyak, karena pada hakekatnya dalam teamwork berisi beberapa orang yang memiliki kepribadian dan cara berpikir yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Dan ketika kita belum terbiasa dengan orang yang memiliki kepribadian yang benar-benar bertolak belakang dengan kita pasti kita akan cepat stress karena sering mengalami konflik dalam hal penyatuan pendapat atau pengambilan jalan tengah.

Akan tetapi, janganlah kita cepat menyerah ketika dihadapkan dengan situasi yang seperti itu. Kita harus tetap berusaha menelusuri sifat mereka, mempelajai karakter mereka dan kita juga harus bisa menjaga emosi agar tidak mudah meluap dikarenakan keadaan yang mulai memanas karena ketika kita emosi maka lawan bicara kita juga ikut terpancing emosinya dari nada suara kita yang berapi-api. Dan hal tersebut amat buruk dalam suatu teamwork.

Oleh karena itu, untuk membuat kita nyaman dalam teamwork adalah dengan cara perbanyak membaca buku tentang kecerdasan emosional atau tata pengolahan emosional manusia dan yang paling penting adalah buku tentang teamwork dan beri sugesti positif pada diri kita bahwa teamwork itu lebih baik daripada kerja sendiri karena manusia diciptakan pada hakekatnya sebagai makhluk sosial.




BAB III
PENUTUPAN

Pengertian kelompok merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkan kolektiva merupakan orang yang mempunyai rasa solidaritas karena berbagai niai bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban moral untuk menjalankan harapan peran.

Terdapat juga karakteristik kelompok yaitu norma dan peran. Yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah tentang norma. Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya.


Tahap pembentukan kelompok dilakukan dengan 5 step yaitu:
*Tahap 1 - Forming
*Tahap 2 - Storming
*Tahap 3 - Norming
*Tahap 4 - Performing
*Tahap 5 - Adjourning dan Transforming



Dalam team work,kekompakan dan toleransi merupakan hal yang penting untuk menunjang susksenya team work tersebut. Dengan team work/kerja berkelompok pun kita dapat mengerjakan tugas lebih cepat karena banyak anggota dan tugas dapat dibagi secara rata dan dikerjakan oleh masing-masing anggota yang sudah dibagikan tugasnya.

Namun kelemahannya adalah dalam teamwork pelatihan emosional lebih banyak, karena pada hakekatnya dalam teamwork berisi beberapa orang yang memiliki kepribadian dan cara berpikir yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Dan ketika kita belum terbiasa dengan orang yang memiliki kepribadian yang benar-benar bertolak belakang dengan kita pasti kita akan cepat stress karena sering mengalami konflik dalam hal penyatuan pendapat atau pengambilan jalan tengah.


Peran Komunikasi Dalam Organisasi (Teori Organisasi Umum)

BAB I
PENDAHULUAN



ARTI PENTING KOMUNIKASI
            Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi dilakukan manusia baik secara perorangan, kelompok, atau organisasi.Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain.
JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
1.Komunikasi Intrapribadi
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah
komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnyaberpikir.
2.Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung.
3.Komunikasi Kelompok (Kecil)
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication).
4.Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain.
KOMUNIKASI EFEKTIF
A. Pengertian
Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
B. Tujuan dan bentuk komunikasi efektif
> Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.
> Bentuk komunikasi efektif :
   1. Komunikasi verbal efektif :
       - Berlangsung secara timbal balik.
       - Makna pesan ringkas dan jelas.
       - Bahasa mudah dipahami.
       - Cara penyampaian mudah diterima.
    2. Komunikasi non verbal :
        Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
       - Penampilan visik.
       - Sikap tubuh dan cara berjalan.
       - Ekspresi wajah.
       - Sentuhan
C. Unsur-unsur dalam membangun komunikasi efektif :
     - Berhadapan.
     - Mempertahankan kontak mata.
     - Membungkuk ke arah klien.
     - Mempertahankan sikap terbuka.
     - Tetap relax.




BAB II
ISI


1. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya. Bisa menyelesaikan masalah ini dengan berbagi presepsi/ide ide kepada anggota-anggota satu organisasi agar tidak ada perbedaan pandangan yang berlarut-larut.

2. Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup. Agar tidak terjadi masalah seperti diatas,ada baiknya jika tidak membeda-bedakan ras ataupun suku. Dan mulai menghargai 1 sama lain.

3. Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.

4. Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.

5. No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.





BAB III
PENUTUPAN

Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi.
Terdapat 4  Jenis dan Proses pada komunikasi,yaitu :
1.Komunikasi Intrapribadi
2.Komunikasi Antarpribadi
3.Komunikasi Kelompok (Kecil)
4.Komunikasi Publik
Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
 Tujuan dan bentuk komunikasi efektif
> Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.
> Bentuk komunikasi efektif :
   1. Komunikasi verbal efektif :.
   2. Komunikasi non verbal :
Unsur-unsur dalam membangun komunikasi efektif :
     - Berhadapan.
     - Mempertahankan kontak mata.
     - Membungkuk ke arah klien.
     - Mempertahankan sikap terbuka.
     - Tetap relax.
Jadi setelah dikaji dan diperhatikan,komunikasi sangatlah penting. Komunikasi pribadi atau komunikasi pada organisasi diatas. Jangan sampai terjadi miscommunication(putus komunikasi) agar tidak memubuat konflik-konflik nyang tidak diharapkan pada sebuah organisasi




Nama : Ghassani Hashifah M
NPM : 13112130
Kelas : 2KA37


Pages - Menu